Denpasar, LPM Medikom – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana telah menyelenggarakan Pemilu Raya (PEMIRA) yang bertujuan untuk memilih ketua baru di lingkungan LMFEB periode 2023. Pemungutan suara dilakukan secara offline pada Kamis (8/12) di Kampus Jimbaran dan Kampus Sudirman FEB Unud dan terbagi menjadi beberapa lokasi pemungutan suara sesuai dengan program studi calon pemilih. Kemudian dilanjutkan dengan penghitungan suara PEMIRA yang dilakukan secara offline di Aula Gedung Doktor FEB Unud pada Jumat (9/12). PEMIRA tahun ini merupakan momen pemilihan yang memiliki jumlah suara terbanyak dan berhasil mengumpulkan surat suara melebihi target dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yakni lebih dari 50% mahasiswa telah menggunakan hak suaranya. Terdapat total 2053 pemilih dan sudah melampaui target yang ditetapkan. Dari penghitungan suara yang telah dilakukan, diperoleh ketua lembaga terpilih yaitu I Made Kelvin Indra Setiawan sebagai ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa, Anak Agung Bagus Ngurah Nararya Nata sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa, I Gusti Agung Ngurah Gede Satria Utama sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Ekonomi, I Gede Candra Darma Saputra sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Manajemen, I Nyoman Gede Berata Suteja sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Akuntansi, dan I Putu Agus Satria Harri Putra sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Diploma.
PEMIRA merupakan agenda tahunan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk memilih 6 lembaga yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis diantaranya untuk memilih Ketua dari Dewan Perwakilan Mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Manajemen, Himpunan Mahasiswa Akuntansi, Himpunan Mahasiswa Ekonomi, dan Himpunan Mahasiswa Diploma. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Komisi Pemilu Raya Mahasiswa (KPRM) FEB Unud dan diatur oleh Badan Independen Pemilu (BIP). Rangkaian PEMIRA diawali dengan pembukaan pendaftaran untuk calon kandidat, fit and proper test, kampanye bersama dan mandiri, masa tenang, pencoblosan, dan penghitungan suara.
Masing-masing lembaga tentu melakukan proses panjang hingga menemukan calon kandidat ketua yang tepat. I Putu Diva Khrisna Aditya, Ketua BEM FEB 2022 menuturkan dirinya di lembaga melakukan pengamatan untuk mencari adik-adiknya yang berpotensi dan bersedia untuk menjadi penerus sebagai ketua. “Intinya, yang pertama, mau. Banyak hal yang harus dikorbankan ketika menjadi ketua lembaga. Kedua, siap belajar dan beradaptasi, karena tiap tahun pasti akan ada perubahan dan perlu seorang kandidat yang siap belajar dan beradaptasi dalam perubahan sehingga nantinya ketika dia menjadi ketua lembaga, dia mampu menuntun lembaga itu dapat bertahan di tahun selanjutnya. Organisasi yang bertahan adalah organisasi yang mampu beradaptasi karena perubahan selalu ada,” ujarnya. Diva berpesan agar ketua lembaga yang baru nanti jangan berharap akan sesuatu yang selalu indah di setiap perjalanan, pasti akan ada hal-hal yang tidak sesuai dengan rencana dan masalah yang terjadi. Namun, dari masalah tersebut pasti selalu ada jawaban dan solusinya.
Para ketua lembaga untuk periode 2023 tentunya sudah menyiapkan berbagai hal untuk dapat bersinergi dan berkolaborasi bersama di LMFEB demi kemajuan FEB Universitas Udayana. Ketua BEM terpilih, Anak Agung Bagus Ngurah Nararya Nata mengaku masih tidak percaya dirinya bisa terpilih menjadi ketua. “Jujur, ngga pernah berekspektasi sampai di sini. Sampai di kandidat saja sebenarnya masih deg-degan dan ragu. Tapi sudah sampai di sini, banyak teman-teman mahasiswa yang percaya dan yakin dengan kemampuan kakak, semoga ke depannya bisa berjalan lebih rapi sesuai dengan ekspektasi,” ujar Nararya. Ia juga berharap agar di tahun 2023 nanti LMFEB bisa tampil di depan umum sebagai sebuah tim untuk kemajuan bersama. Selaras dengan Nararya, I Made Kelvin Indra Setiawan, Ketua DPM terpilih juga mengaku dirinya tidak menyangka bisa menjadi ketua, bahkan tidak berekspektasi dirinya untuk jadi ketua. Kelvin menuturkan motivasi dirinya mencalonkan diri hanyalah ingin membawa lembaganya ke posisi yang lebih baik lagi. “Kakak punya keinginan menjadikan DPM itu jadi lebih baik lagi di periode berikutnya dengan berbagai visi maupun misi yang kakak miliki saat ini, maupun inovasi-inovasi ataupun restrukturisasi dan juga pembenahan di internal nantinya. Tentunya kalau bukan dari kakak sendiri yang bergerak untuk menginisiasi hal itu, siapa lagi?” ujar Kelvin saat wawancara.
PEMIRA 2022 membawa harapan besar bagi mahasiswa agar di tahun depan LMFEB bisa tampil sebagai sebuah tim yang saling berkolaborasi untuk kemajuan bersama. Banyaknya jumlah suara saat pemilihan menjadi bukti bahwa mahasiswa FEB tidak apatis dan masih peduli dengan kelembagaan. Ketua KPRM 2022, Agung Kartika menyatakan meskipun masih ada kendala-kendala kecil. Namun, PEMIRA 2022 dinyatakan sukses karena banyak mahasiswa yang sudah sadar menggunakan hak suaranya hingga melampaui target. Panitia sudah bekerja keras dan Agung Kartika berharap agar kendala tahun ini bisa diminimalisir di tahun selanjutnya serta PEMIRA tahun depan dapat meraih suara lebih banyak lagi. (may)