Judul Buku : Rindu
Pengarang : Tere Liye
Penerbit : Republika
Cetakan : 35
Tempat Terbit : Jakarta
Tebal Buku : 544 Halaman
Genre : Fiksi
ISBN : 9786028997904
Buku ini menceritakan kisah tentang masa lalu yang memilukan. Berkaitan tentang kebencian kepada seseorang yang seharusnya disayangi, tentang kehilangan kekasih hati, tentang cinta sejati, dan tentang kemunafikan. Buku ini ialah salah satu wujud lima kisah dalam sebuah perjalanan panjang kerinduan. Buku Rindu merupakan buku karya Tere Liye yang dirilis di tahun 2014. Tere Liye merupakan penulis berkebangsaan Indonesia yang memulai debut penulisannya di tahun 2005. Melalui novel pertamanya “Havalan Sholat Delisa”, ia telah menerbitkan lebih dari 50 buku dalam sepanjang karir menulisnya. Novel Rindu merupakan salah satu novel Tere Liye yang berhasil memenangkan penghargaan di kategori Buku Islami Terbaik Fiksi Dewasa pada tahun 2017.
Novel Rindu menceritakan perjalanan panjang sebuah kerinduan, akan bertemakan zaman penjajahan Belanda di tanggal 1 desember 1938 dalam sejarah Makassar yang untuk pertama kalinya dimunculkan oleh kedatangan kapal uap yang sangat besar pada zamannya. Tertulis sangat besar “Blitar Holland” di lambung kapal uap tersebut dan pada masa itu tidak ada yang dapat menandingi tingginya kapal uap tersebut. Saat itulah dimulai perjalanan dengan rasa rindu yang banyak menimbun beban dalam hati. Dalam novel ini banyak menceritakan tentang sejarah nusantara, banyak tokoh dan kisah yang pertanyaannya seputar masa lalu, takdir, kemunafikan, kebencian, kehilangan, dan juga cinta.
Latar dari cerita buku ini ada pada masa penjajahan Belanda, saat itu pemerintahan Belanda memberikan fasilitas bagi mereka yang ingin melakukan ibadah naik haji bagi warga pribumi yang mampu pada saat itu, dan menggunakan alat transportasi paling modern pada masa itu yaitu kapal uap. Dalam novel ini terdapat beberapa tokoh yang sangat menginspirasi pembaca, pertama Ambo Uleng yang merupakan seorang mantan pelaut yang bekerja menjadi kelasi di kapal blitar Holland. Ambo Uleng diceritakan sebagai tokoh dengan kisah hidup yang menyedihkan. Banyak hal-hal buruk yang menimpanya sehingga ia menjadi pemuda yang tangguh, berani, dan penuh tanggung jawab. Karakternya digambarkan sangat pendiam. Namun, memiliki kemampuan yang cerdas, memahami begitu banyak kesulitan, selalu mencari solusi terbaik atas segala permasalahan yang dialami. Adapun Gurutta Ahmad Karaeng, ulama besar keturunan Sultan Hassanudin, yang dikenal banyak orang sebagai pemimpin yang terpandang. Tokoh ini sangat digemari karena wibawanya dalam mengemukakan agama. Tokoh utama yang juga tak kalah menariknya, yaitu Daeng Andipati seorang pengusaha muda dari Kota Makassar. Cerdas dan berpendidikan. Namun, memiliki masa lalu kelam yang membuatnya masih berkalut dendam kebencian terhadap orang terdekatnya.
Kelebihannya terdapat pada cerita yang dikemas dengan sangat menarik dan mudah dipahami oleh pembaca dan alur cerita dalam buku ini juga saling berkesinambungan sehingga tidak membuat pembacanya bingung. Buku ini juga sukses membawa emosi dan rasa penasaran para pembacanya.
Kekurangannya yaitu masih ada beberapa istilah-istilah dalam bahasa Belanda yang membuat pembacanya kebingungan dengan makna dari istilah tersebut. Sampul buku ini juga kurang menarik sehingga dapat menimbulkan paradigma negatif terhadap isi bukunya. Padahal buku ini sangat unik. Namun, semua kekurangan ini tidak terlalu berarti dibandingkan dengan kelebihan yang dimilikinya.
Penulis: Ni Nyoman Sri Rezeki Krisna Dewi
Penyunting: Ni Komang Risa Pebriyanthi
Referensi:
Chelsea. (2022). Resensi Buku Rindu Karya Tere Liye. https://www.gramedia.com/best-seller/resensi-buku-rindu-tere-liye/