Nama Film : Ngeri Ngeri Sedap
Penulis. : Bene Dion Rajagukguk
Pemain Film : Arswendy Beningswara Nasution, Tika Panggabean, Boris Bokir
Manullang, Gita Bhebhita Butar-butar, Lolox, dan Indra Jegel.
Sutradara : Bene Dion Rajagukguk
Produser : Dipa Andika
Bahasa : Indonesia
Durasi : 114 Menit
Ngeri-ngeri sedap merupakan salah satu film debut karya rumah produksi Imajinari yang merupakan drama komedi bertajuk keluarga. Rumah produksi Imajinari merupakan Kerjasama Ernest Prakasa dan Dipa Andika yang juga selaku sebagai produser di film ini. Hampir seluruh crew dan pemain merupakan penggiat seni yang mempunyai aliran darah Batak. Film ini disutradarai dan ditulis oleh Bene Dion Rajagukguk berdasarkan novelnya dengan judul yang sama pada rilisan tahun 2014 silam.
Film ini mengisahkan kisruh rumah tangga yang diangkat dengan esensi drama komedi. Dalam film ini terdapat beberapa nama tokoh diantaranya Domu, Sarma, Gabe, Sahat beserta Ayah dan juga Ibu mereka yang kerap kali disapa Pak Domu dan Ibu Domu. Pak Domu dan Mak Domu ini tinggal bersama anak perempuan mereka yaitu Sarma yang menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil). Sedangkan anak sulungnya yaitu Domu tidak ingin menemui ayahnya karena rencana pernikahan dengan kekasihnya yang merupakan orang Sunda tidak direstui. Pak Domu ingin anak sulungnya memiliki pasangan yang sama-sama bersuku Batak. Lalu selanjutnya Gabe yang merupakan anak ketiga dari keluarga tersebut sangat dibenci oleh Pak Domu karena pilihan karirnya sebagai pelawak di ibu kota. Padahal Gabe sudah selesai kuliah hukum sesuai keinginan Pak Domu. Sementara itu, Sahat si anak bungsu lebih memilih mengabdi di kota tempat ia kuliah walaupun dirinya sudah lulus. Padahal Pak Domu ingin anak bungsunya pulang dan menjadi pewaris rumahnya kelak. Puncak permasalahan dari film ini terjadi dikarenakan perbedaan keinginan antara Pak Domu dengan anak-anaknya yang kemudian menyebabkan anak-anaknya enggan untuk pulang.
Keengganan yang dirasakan oleh Domu, Gabe, dan Sahat untuk pulang kampung tersebut juga dipengaruhi dengan sikap sang ayah yang sepertinya selalu menentang dan tidak menyukai tiap pilihan hidup yang diambil oleh anak-anaknya, baik soal karir maupun jodoh. Guna menarik perhatian ketiga anak laki-laki mereka, Pak Domu dan Mak Domu lantas berpura-pura untuk bertengkar dan berniat untuk cerai. Benar saja, ketika adik perempuan mereka yaitu Sarma mengabarkan tentang berita perseteruan antara Pak Domu dan Mak Domu kemudian Domu, Gabe, dan Sahat segera terbang kembali ke kampung halaman untuk mendamaikan kedua orang tua mereka.
Setelah adanya drama yang diciptakan oleh Pak Domu, akhirnya Pak Domu mulai tersadarkan hingga berujung curhat dengan ibunya bahwa ia cuma mengikuti cara didikan ayahnya saja. Ibunya langsung mengatakan bahwa tiap keluarga berbeda dan cara memimpinnya juga harus berbeda. Pak Domu lalu menemui anak-anaknya dan belajar berbagai hal terutama untuk toleransi kepada semua keinginan anaknya. Mulai dari mengenal Calon istri Domu yang ternyata bisa belajar adat Batak, kolega-kolega Gabe adalah orang-orang yang pengertian, dan Pak Pomo mengatakan bahwa Sahat orang yang terhormat di desa. Kemudian Pak Domu pun tersadarkan hingga membawa semua anak-anaknya pulang.
Pada akhir tayangan film Ngeri Ngeri Sedap, terdapat kutipan umpasa Batak, yakni “Sititik ma sigompa, golang-golang pangarahutna. On ma na boi tarpatupa, sai godang ma pinasuna”, yang berarti “Inilah yang bisa kami sajikan, semoga banyak berkatnya.” Ngeri-ngeri Sedap jelas sukses menunjukkan perkembangan Bene Dion sebagai seorang sutradara mulai dari pengolahan konflik dan karakter, penataan arahan cerita, hingga sejumlah pilihan teknis sebuah adegan long take yang dihadirkan Bene Dion di paruh ketiga film dan melibatkan para karakter sentral akan mengguncang hati setiap mata yang menyaksikannya. Arahan yang diberikan Bene Dion juga mendapatkan dukungan penampilan yang solid dari barisan pemerannya. Keseluruh pemeran film ini menghadirkan performa terbaiknya, termasuk Lolox yang membuktikan dirinya memiliki kapabilitas untuk menghidupkan adegan drama serta Butar-butar yang mampu mencuri perhatian lewat penampilannya yang tenang namun seketika dapat menghanyutkan. Ngeri-Ngeri Sedap tidak hanya bercerita tentang anak-anak yang malas pulang ke orang tuanya. Selain tentang dampak patrilineal dan orang tua yang harus memahami anaknya, naskah garapan Bene Dion pun sedikit mengangkat perbedaan perlakuan orang tua dalam membesarkan anak laki-laki dan perempuan. Sebuah aspek yang disajikan dalam dialog hati ke hati antara Domu dan Sarma, yang membuat film ini semakin lengkap. Film Ngeri-Ngeri Sedap berhasil mengumpulkan 2.886.121 penonton setelah 64 hari ditayangkan di bioskop. Pencapaian ini menjadikan Ngeri-Ngeri Sedap sebagai film dengan cerita asli terlaris di Indonesia, melampaui rekor sebelumnya yang diraih Cek Toko Sebelah arahan Ernest Prakasa dengan 2.642.957 penonton.
Kemudian kekurangannya terletak pada alur dan jalan cerita dari film ini yang cenderung agak terlalu ribet dengan masalah kisruh rumah tangga yang diakibatkan oleh adanya ketidaktoleransian sang ayah serta keegoisan sang anak. Namun, kekurangan ini dapat teralihkan dengan kesuksesan pendalaman karakter dari setiap masing-masing pemainnya.
Nama Penulis: Raysa Dhiyaa Eka Fitria
Penyunting : Ni Komang Risa Pebriyanthi
Referensi :
Aditya. (2022). Review Film Ngeri-Ngeri Sedap. Retrieved from https://newadityaap.wordpress.com/2022/07/19/review-film-ngeri-ngeri-sedap/
Harianja, A. (2022). Review Film Ngeri-Ngeri Sedap.. Retrieved from https://cineverse.id/review-film-ngeri-ngeri-sedap/
Siregar, A. S. (2022). Ngeri-Ngeri Sedap. Retrieved from https://amiratthemovies.com/2022/06/06/review-ngeri-ngeri-sedap-2022/
Wikipedia. (2022). Ngeri-Ngeri Sedap. Retrieved from https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ngeri-Ngeri_Sedap_(film)