Denpasar, LPM Medikom – Minggu (12/06) telah berlangsung pembukaan dan pelepasan Peed Aya (pawai) dalam rangkaian acara Pesta Kesenian Bali (PKB) 2022 di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Niti Mandala Denpasar. Pelaksanaan PKB kali ini mengangkat tema “Danu Kerthi Huluning Amreta” yang mengandung makna memuliakan air sebagai sumber kehidupan. PKB 2022 dibuka secara resmi oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia, Bapak Muhammad Tito Karnavian, dengan ditandai pemukulan Gong Beri sebanyak tiga kali. Pembukaan dan pawai PKB ke-XLIV dimulai pada pukul 14.00 WITA dan disiarkan secara langsung pada kanal YouTube Disbud Prov. Bali dan diliput oleh berbagai media. Peed Aya merupakan prosesi dan atraksi seni budaya yang mengilustrasikan tema Danu Kerthi dengan kekayaan, keunikan, dan keunggulan masing-masing kota/kabupaten di Bali. Pada tahun ini, pawai PKB menampilkan 24 komunitas yang mewakili pemerintah kota/kabupaten se-Bali, Lembaga Pendidikan Menengah dan Tinggi, BUMN, dan BUMD yang melibatkan lebih dari 2.400 orang seniman.
Selain dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri sebagai perwakilan Presiden Republik Indonesia, pembukaan PKB 2022 juga dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bapak Sandiaga Salahuddin Uno, Gubernur Bali beserta Ibu Putri Koster, Wakil Gubernur Bali beserta Ibu Cok Putri Haryani Ardhana Sukawati, Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, FKPD Provinsi Bali, Bupati/Wali Kota se-Bali, dan disambut meriah oleh masyarakat lokal serta para turis yang turut serta menyaksikan kemeriahan pembukaan PKB pada tahun ini.
Pelaksanaan PKB tahun ini disambut sangat antusias, baik dari masyarakat lokal hingga mancanegara, sebab PKB tahun 2022 merupakan pelaksanaan PKB pertama setelah adanya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia dan juga dunia. Seperti ujar Rini, salah satu penonton pembukaan PKB 2022 saat diwawancarai secara langsung, “Saya sangat antusias dan senang menyaksikan pawai yang menampilkan begitu banyak atraksi seni yang sangat memukau nan megah sebagai penanda Bali mulai bangkit semenjak adanya pandemi yang kurang lebih melanda Indonesia serta dunia selama 2 tahun belakangan ini. Harapan saya semoga pelaksanaan PKB ini tetap dapat dilaksanakan di tahun-tahun kedepannya serta semoga pandemi ini segera usai agar perekonomian Bali segera pulih.”
Dalam kesempatan yang berharga ini, Universitas Udayana turut ambil peran dalam kemeriahan PKB 2022. Universitas Udayana yang diwakili oleh UKM Kesenian dan Komunitas Swara Satya Sedana (SSS) menampilkan atraksi berupa tarian dan gamelan. Penampilan mahasiswa Universitas Udayana dalam Peed Aya diawali oleh iringan penari pakaian tradisional nusantara yang merupakan cerminan bahwa Universitas Udayana adalah perguruan tinggi yang menjadi rumah belajar untuk mahasiswa dari seluruh nusantara, kemudian diikuti oleh iringan penari berbusana tradisional adat daerah meliputi Tari Legong, Tari Pendet, dan Tari Saraswati yang diiringi oleh Gamelan Gong Suling. Pementasan selanjutnya adalah Danu Kerthi, tari yang mempersembahkan yadnya sebagai sumber kehidupan kemudian diikuti oleh Tari Gebogan dan Tari Tedung. Tarian yang membawa Gebogan merupakan simbol hasil bumi dan dengan adanya air maka semua hasil bumi akan tumbuh subur. Kemudian penari Gebogan dikolaborasikan dengan penari Tedung sebagai simbol kesejukan dan keteduhan yang hadir ketika hasil bumi dapat dipanen dengan baik. Selanjutnya adalah Tari Garuda Tirta Amerta yang menggambarkan perjuangan garuda dalam mitologi Hindu yang penuh kegigihan berjuang mendapatkan tirta amerta sebagai air kehidupan untuk menyelamatkan ibunya, dan yang terakhir adalah Tari Prabhu Udayana sebagai tari kebesaran Universitas Udayana.
Dalam menampilkan sebuah persembahan yang megah di Peed Aya, mahasiswa Universitas Udayana yang turut tampil mempersiapkan berbagai hal yang menunjang penampilan saat acara berlangsung dengan persiapan kurang lebih satu bulan lamanya. Walaupun dengan waktu yang singkat, mereka dapat mempersembahkan semuanya dengan sangat memukau. “Dengan latihan ekstra, tidak mengenal waktu, seluruh perwakilan bekerjasama dengan baik, dan dibarengi antusias kami yang menggebu, semua itu karena kami ingin mempersembahkan yang terbaik untuk Universitas Udayana,” ujar Sindy Riananda, pembawa Canang Sari kontingen Universitas Udayana saat diwawancarai secara langsung. Ia sangat senang sekaligus bangga bisa ikut berpartisipasi dalam kemeriahan Peed Aya di PKB 2022 ini, ia juga berharap PKB wajib dilaksanakan secara offline serta lebih meriah lagi untuk tahun-tahun berikutnya karena PKB merupakan ajang kesenian terbesar di Bali dan semua orang khususnya yang memiliki jiwa seni bisa turut serta mengambil peran di dalam rangkaian PKB ini.
Acara PKB merupakan peluang besar sekaligus kesempatan emas dalam membangkitkan produktivitas generasi Bali untuk kembali bangkit berkarya setelah pandemi Covid-19 yang melanda. Hal ini dikarenakan sebelumnya PKB tahun 2020 dilaksanakan secara online, dan tahun 2021 secara hybrid. Pelaksanaan PKB 2022 secara offline tentu saja memberikan esensi dan keantusiasan yang berbeda kepada berbagai pihak yang terlibat dalam pelaksanaan acara ini. “Tentu senang dapat ditunjuk sebagai perwakilan dan diberikan tanggung jawab dalam mengisi acara pembukaan PKB tahun ini. Intinya ketika pembukaan PKB ini diadakan secara offline saya sangat senang karena kita kembali bangkit dan melaksanakan produktivitas secara normal kembali. Perbedaannya mungkin tidak jauh berbeda PKB tahun sebelumnya dengan tahun ini. Yang membedakan sedikit adalah kita bisa kembali lagi membuat suatu project dan berkontribusi dalam pembukaan PKB ini setelah hampir 2 tahun kita hanya terdiam tanpa produktivitas. Yang menarik pada tahun ini adalah kami dari Universitas Udayana pertama kali dapat berkontribusi, hal itu menjadi daya tarik dan motivasi untuk mengharumkan universitas kita,” ujar Ni Wayan Sri Rahayu Ningsih , salah satu penari UKM Kesenian Universitas Udayana.
Pembukaan PKB ke-XLIV tahun 2022 dilanjutkan dengan pagelaran seni yang diselenggarakan di Panggung Terbuka Ardha Chandra dan acara ini merupakan kelanjutan dari Peed Aya yang sudah berlangsung. Rangkaian PKB ini akan terus berlanjut hingga sebulan lamanya.
(may, rsa, kta, snt, prm, rza)