Judul Film : Kukira Kau Rumah
Sutradara : Umay Shahab
Produser : Prilly Latuconsina, Yahni Damayanti
Penulis Cerita : Monty Tiwa, Umay Shahab, Imam Salimy
Produksi : Sinemaku Pictures, MD Pictures
Pemain Film : Prilly Latuconsina, Jourdy Pranata
Durasi : 90 Menit
Film Kukira Kau Rumah yang berdurasi 90 menit ini mengangkat tema psikologis. Film ini bercerita tentang seorang perempuan yang bernama Niskala (Prilly Latuconsina) yang mengidap sebuah gangguan psikologis yaitu bipolar dan memiliki berbagai masalah dalam kehidupan sosialnya. Film ini juga mengisahkan pertemuan Niskala kepada seorang pria yang memiliki sifat penyendiri bernama Pram (Jourdy Pranata) yang kerap kali kesepian karena ibunya yang sibuk berkerja dan kehilangan ayahnya di usia muda. Pertemuan Niskala dan Pram terjadi disebuah kafe tempat Pram bekerja. Pram yang kesepian kemudian menghibur dirinya dengan bermain musik sembari bekerja di kafe tersebut. Pertemuan tersebut membawa Pram mengetahui bahwa perempuan yang ia jumpai itu mengidap bipolar yang sewaktu-waktu mengalami perubahan suasana hati. Pertemuan ini pun membuat keduanya bersepakat menjalin hubungan yang sangat dekat. Namun, kedekatan mereka ini membuat Niskala berubah drastic. Perempuan itu menjadi sering melanggar janjinya dengan sang ibu dan sahabatnya. Sedangkan untuk Pram, kehadiran Niskala bagaikan hujan ditengan gurun pasir. Niskala mampu mengisi kekosongan dan kesepian yang selama ini dirasakan Pram. Mereka berdua menyadari bahwa mereka dapat saling melengkapi satu sama lain dan juga sama-sama memiliki sebuah keingan besar terhadap keluarganya yaitu sebuah kepedulian dan ingin di dengarkan.
Film Kukira Kau Rumah ini banyak mengangkat aspek sosial dan psikologi dari permasalahan hidup yang dirasakan Niskala dan Pram. Membahas tentang isu mental health, film panjang pertama dari Umay Shahab mencoba untuk menyampaikan kesulitan seseorang dengan kesehatan mental maupun orang disekitarnya yang terdampak juga. Banyak sekali pesan moral yang terkandung dalam film ini, terutama mengenai kesehatan mental seseorang. Film ini mengajak para penontonnya untuk lebih peduli dengan kesehatan mental diri sendiri dan orang disekitarnya. Kita dapat membantu seseorang dengan penyakit mental untuk beradaptasi dengan lingkungan dalam situasi apapun apalagi di erapandemic saat ini yang banyak sekali permasalahan di alami manusia. Prilly dan Jourdy bermain dengan sangat baik dalam film ini. Prilly berhasil memerankan Niskala yang memiliki emosi mudah berubah dan aktingnya mampu menyadarkan penonton bahwa memang ada yang salah dengan Niskala dan tindakan-tindakannya.
Film ini menyajikan sinematografi yang sangat bagus dan berisikan musical yang mampu membuat nyaman para penonton. Namun, ada beberapa hal yang menjadi titik kelemahan dari film ini yaitu alur pembuka film sangat lama dan membuatnya menjadi bertele-tele. Selain itu, latar belakang keluarga Pram juga tidak disampaikan dengan baik sehingga menjadi kurang terlihat. Acting prilly yang mendominasi membuat seolah-olah karakter Niskala yang terlihat saja, sedangkan karakter lain seolah tenggelam dibalik emosi Niskala yang menggebu-gebu. Terlepas dari hal tersebut, film ini sangat direkomendasikan. Banyak hal penting yang dapat dipetik melalui film ini karena merupakan film yang membawa isu kesehatan mental yang bisa membuat paham bahwa bukan hanya dari masalah besar saja, namun hal sekecil apapun juga akan berakibat fatal.
Penulis : Anak Agung Ayu Daranita WIrastuti
Penyunting : Reza Widya Saputra